Kita semua pasti pernah mendengar
peribahasa yang mengatakan bahwa “lidah lebih tajam daripada pedang”. Ya, hal
itu memang benar. Allah SWT memberikan karunia lisan kepada manusia untuk
berbicara. Tentu saja karunia tersebut amat luar biasa. Namun sayangnya, banyak
dari kita yang sulit mengendalikan lisan.
Oleh karena itu, berhati-hatilah
terhadap lisan karena sebuah ucapan bisa menjerumuskan kita ke dalam api
neraka. Apabila kita tidak mengetahui suatu hal dengan pasti, sebaiknya kita
diam saja. Dan janganlah kita mengucapkan perkataan yang dapat menyakiti hati
orang lain, sekalipun itu hanya candaan. Sebab segala apa yang kita ucapkan
terdapat dampak dan akan dimintai pertanggung jawaban.
Terdapat firman - firman Allah dan hadist hadist yang menjelaskan
mengenai menjaga lisan. Diantaranya :
1. Allah Ta’ala berfirman “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra: 36).
2. “Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada
Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan
mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR.
Tirmidzi).
3. “Apabila seseorang ingin berbicara, hendaklah berpikir dulu. Bila
jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika dia ragu maka janganlah dia
berbicara hingga nampak maslahatnya.” (Imam Al-Syafi‘i)
Jika kita telah terbiasa
dengan menjaga lisan, maka terdapat beberapa hikmah dan keutamaan dari menjaga
lisan. Simak terus ya!
Memiliki Kedudukan Tinggi Sebagai Muslim
Keutamaan menjaga lisan yang pertama
yakni menjadikan kita sebagai seorang muslim yang berkedudukan tinggi di mata
Allah Ta’ala. Dengan menjaga lisan kita akan terhindar dari perkataan-perkataan
dosa yang bisa berujung pada dosa.
Dijanjikan Surga
Orang-orang yang mampu menjaga
lisannya dari ucapan buruk dan tidak berguna juga dijanjikan surga oleh Allah
SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist:
Dari Sahl bin Sa’ad ra., Rasulullah
Muhammad saw bersabda: “Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku
tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut
atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya
memberikan jaminan syurga untuknya.” (HR. Al-Bukhari)
Meningkatkan Iman
Seseorang yang banyak diamnya dan tak
suka mengumbar ucapan yang sia-sia, biasanya ia lebih sering menghabiskan
waktunya untuk berpikir. Apabila ia berpikir tentang kebesaran Allah SWT,
mengingat akan nikmat yang telah didapat, mengingat kematian, maka kadar
keimanannya pun juga akan bertambah.
Menjaga lisan termasuk dalam perbuatan
yang meningkatkan iman seseorang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra,
bahwasahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau
diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Amalan Sedekah Yang Mendatangkan
Pahala
Perbuatan untuk menjaga lisan
merupakan perbuatan yang mulia dan mendatangkan pahala bagi seseorang. Ketika
seseorang mengucapkan sesuatu yang bermanfaat, seperti menyampaikan ayat-ayat
Al-Quran atau dengan kata lain berdakwah lewat lisan, maka orang tersebut akan
mendapatkan pahala. Perbuatannya tersebut dianggap sebagai sedekah. Sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam:
“Sampaikanlah dariku
walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Dalam hadist lain, Rasulullah SAW juga
bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan
pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).
Menghindari Sifat Keras
Hati
Keutamaan menjaga lisan selanjutnya
adalah untuk menghindari sifat keras hati. Umumnya seseorang yang banyak
berbicara dan suka mengumbar-umbar perkataan dosa, hatinya dipenuhi dengan
penyakit. Mereka itu orang-orang yang berhati keras. Tidak mudah menerima
nasehat. Bahkan jika mendengar firman Allah (Al-Quran) hatinya sama sekali tak
bergetar. Naudzubillah mindzalik.
Menyelamatkan Diri Dari
Dosa
Selain menunaikan sholat, puasa dan
mengaji, cara lain untuk menyelamatkan diri dari dosa serta azab kubur yakni
dengan menjaga lisan. Daripada mengunjing atau membicarakan sesuatu yang tak
bermanfaat, akan lebih baik jika kita diam serambi memperbanyak istighfar.
Memperoleh Ridha
Allah SWT di Akhirat
Keutamaan menjaga lisan juga membuat
kita memperoleh ridha Allah Ta’ala di akhirat kelak. Allah akan memberikan
bantuan kepada hamba – hambanya yang selalu melaksanakan perintahnya
Pada intinya,
sebaiknya manusia berbicara perihal kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat.
Janganlah mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang lain, menghina,
berlagak sok pintar, sombong atau perkataan dusta. Apabila tidak mampu
berbicara baik, maka diam bisa menjadi pilihan tepat. Namun ingat, diam pun ada
saatnya. Apabila kita melihat keburukan maka seharusnya berbicara dan mencegah
kemungkaran tersebut. Dan apabila kita ditindas, kita juga diperbolehkan
membela diri. Yang terpenting, pikirkan terlebih dahulu kata-kata yang hendak
diucapkan. Sebab perkataanmu adalah kualitas dirimu.
0 comments:
Posting Komentar